Menyadarikelemahan pribadi kita, melihat bahwa iman kita tidak sekuat yang kita inginkan, seharusnya tidak membuat kita khawatir. Tuhan kita menginginkan segenap hati kita, dan tidak masalah baginya jika lemah. Tuhan senang jika kita memberi-Nya semua yang kita bisa. Di satu sisi, ini justru pelajaran terakhir yang Yesus miliki untuk Santo Petrus.
Dalam kehidupan sehari hari ada beragam ujian dari Allah yang tentunya dimaksudkan untuk menguji keimanan kita dan menjadi jalan masuk jenis surga yang diediakan untuk orang beriman, terkadang kita menjadi tidak ikhlas dan menyalahkan keadaan yang dialami serta menjadi berkurang kadar keimanan yang kita miliki baik itu dalam hal beribadah kepada Allah maupun dalam berbuat baik kepada jarang juga hal tersebut terjadi karena ada seeorang yang berbuat zalim kepada kita sehingga kita menganggap hidup ini tidak adil dan menjadi sebab ciri wanita yang sulit masuk surga, dendam dan berbagai penyakit hati dengan mudah masuk ke dalam jiwa. Sesungguhnya hal itulah yang membuat hati menjadi tidak tenang, yakni karena adanya kekotoran dalam hati kita, yang jelas berpengaruh pada kehidupan secara sobat, untuk bisa kembali menjalani kehidupan yang tenang dan menjaga hati dalam islam, ada baiknya kita coba 15 Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam agar segala yang kita alami dapat kita jalani dengan ikhlas dan kembalikan lagi kepada Allah. yuk sobat kita baca baik baik dan terapkan. 1. SabarAllah Ta’ala berfirman tentang mencari ketenangan dalam islam “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” Qs. Al-Baqarah 153. 2. Mengadu kepada Allah“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” QS. Al Fatihah 5. itulah cara membuat hati ikhlas dan tenang. 3. Berprasangka Baik“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Qs Al-Insyirah 5-6. 4. Lebih Khusyu’ dalam Shalat“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Zumar 23 5. Dzikir“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” Qs Ar-Ra’du 28. 6. Mengingat Semua akan Mendapat Balasan dari Allah” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 7. Membaca Al Qur’an“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Q. S. Az Zumar 23. 8. Bersilaturahmi“Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”H. R. Ar-Rabii. 9. Selalu dalam Keadaan Suci / BerwudhuAbu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bertanya kepada Bilal ketika shalat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, karena aku sungguh telah mendengar gemerincing sandalmu di tengah-tengahku dalam surga.” Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya aku tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku shalat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” HR Bukhari.Dari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234Atau yang tercantum dalam hadis Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia selesai dari wudhunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup diatasnya bacaan itu dengan penutup4, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 10. Sedekah“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim 11. Shalat Tahajud“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [Al-Israa’/17 79] “Dan sebutlah nama Rabb-mu pada waktu pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” [Al-Insaan/76 25-26].“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” [Qaaf/50 40]. “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang di waktu fajar.” [Ath-Thuur/52 48-49] 12. Puasa“Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain meraka. Lalu dikatakan, Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, pintunya ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.” HR. Bukhari, 1763. Muslim, 1947 13. Memaafkan Kesalahan Orang Lain“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 14. Menyayangi Sesama“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” At-Taghabun 14 “Sayangilah –makhluk– maka kamu akan disayangi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan berilah ampunan niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampunimu.” Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 293 15. Banyak Mengingat Dosa dan Mengingat KematianTiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran185].Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [An Nisa’78]. Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. [Qaaf19].Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai oleh Allah. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu kepada tempatnya jika kamu adalah orang-orang yang benar. [Al Waqi’ah83-87].Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga kita selalu mendapatkan ketenangan jiwa sebab itulah sesuatu yang paling indah di dunia akherat, yakni menjadi pribadi yang ikhlas dan dekat dengan Allah. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
3 Hal apa yang kamu pelajari dari kisah perumpamaan anak yang hilang? D. Mengapa Perlu Bertobat Yesus pernah bercerita tentang seorang anak yang melakukan suatu tindakan yang menyedihkan hati ayahnya. Cerita ini dikisahkan dalam Injil Lukas 15:11-32. Anak yang diceritakan pada kisah ini adalah anak yang telah menyakiti hati ayahnya. Amsal 420-27 “……..Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan…….”. Menjadi garam dan terang dalam pemikiran kita diawali dengan menjaga hati. Pemikiran kita dapat tercemar dan menjadi najis di hadapan Allah karena memiliki segala pikiran jahat, seperti pembunuhan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat Mat. 1519; Mark. 721 yang bersumber dari hati yang tidak bersih. Hal-hal tersebut dapat terjadi bila seseorang tidak mau menjaga hatinya. Amsal 423 berkata “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Jadi, setiap kita perlu menjaga hati supaya tidak timbul kehidupan dan pikiran yang bertentangan dengan Firman-Nya. Lalai dalam menjaga hati akan mengakibatkan kita menyimpang dari jalan yang aman dan terjebak dalam jerat pembinasaan bnd. Ams. 724-27. Apa yang perlu kita ketahui tentang hati kita ?. Pertama, hati manusia adalah pusat pengendalian sikap dan darinyalah keluar instruksi yang biasanya kita jalani dengan patuh. Hati adalah saripati manusia, hati mencerminkan siapa kita sesungguhnya. Hati tidak berbohong, namun hati dapat memerintahkan kita untuk berbohong. Hati tidak bisa membunuh, tetapi hati sanggup menyuruh tangan untuk membunuh. Hati adalah perangkat lunak dalam komputer otak manusia yang dapat memprogramkan kita berbuat seturut kehendaknya. Betapa berkuasanya hati! Itu sebabnya firman Tuhan mengingatkan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan” Ams. 423. Kedua, hati adalah sumber “mata air”, bila sumbernya kotor, maka kotorlah airnya, namun bila sumbernya bersih, maka bersihlah airnya. Rupanya hati tidak dengan sendirinya bersih, kita harus menjaganya dengan seksama. Kita harus selalu melindunginya agar tidak tercemari. Bill Bright alm., pendiri Campus Crusade for Christ, menawarkan resep untuk menjaga kebersihan hati yaitu dengan cara “bernapas” secara rohani. Jika kita mendukakan Roh Kudus, akuilah dosa; dengan kata lain, “hembuskan napas.” Setelah itu, dengan iman, “tariklah napas”, terimalah kuasa Roh Kudus kembali. Hanya Roh Kuduslah yang dapat menolong kita menjaga hati agar tetap bersih. Karena pemikiran kita dipengaruhi dari hati kita, maka kita perlu menjaga hati supaya garam dan terang kita sebagai anak-anak Allah dapat kita tampilkan dalam pemikiran dan tindakan kita. Bahan bacaan Amsal 423; Matius 1518-19; Markus 721; Lukas 645. [Sumber Ayub Sahrul Efendi, Ilustrasi. Menjaga kehidupan bersih adalah dengan cara menjaga hati 2The Spiderwick Chronicles Pohon Besi The Spiderwick Chronicles -- Pohon Besi Novel The Spiderwick Chronicles Pohon Besi Sambil berteriak dan menendang, Jared berusaha berdiri, tapi dia tak
Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’​—YOH. 1315, ABB. 1, 2. Pada malam terakhir Yesus di bumi, apakah pengajaran yang diberikan Yesus kepada para rasulnya? INILAH malam terakhir Yesus di bumi. Jadi, dia meluangkan masa dengan rasul-rasulnya di sebuah rumah di Yerusalem. Semasa makan malam, Yesus bangun, menanggalkan jubah luarnya, dan mengikat sehelai tuala pada pinggangnya. Kemudian dia menuang air ke dalam sebuah besen lalu mula membasuh kaki pengikut-pengikutnya dan mengeringkannya dengan tuala. Selepas itu, dia memakai balik jubahnya. Mengapakah Yesus berbuat demikian?​—Yoh. 133-5. 2 Yesus menjelaskan, Adakah kamu memahami apa yang baru sahaja aku lakukan untuk kamu? Jika aku sebagai Tuan dan Guru kamu, sudah membasuh kaki kamu, maka kamu wajib saling membasuh kaki. Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’ Yoh. 1312-15, ABB Kesudian Yesus untuk melakukan tugas yang dipandang rendah memberi para rasul pengajaran yang sukar dilupakan. Pengajaran itu menggalakkan mereka supaya bersikap rendah hati pada masa yang akan datang. 3. a Apakah dua peristiwa yang mana Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana ini? 3 Ini bukanlah kali pertama Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati. Pernah sekali, semasa rasulnya bertengkar tentang siapa yang lebih besar, Yesus membawa seorang kanak-kanak lalu memberitahu mereka, Sesiapa yang menyambut kanak-kanak ini kerana aku, menyambut aku. Dan sesiapa yang menyambut aku, juga menyambut Dia yang mengutus aku. Sesiapa yang terkecil antara kamu, dialah yang terbesar!’ Luk. 946-48 Pada kesempatan lain, Yesus memberitahu orang Farisi yang suka akan kemasyhuran, “Orang yang meninggikan diri akan direndahkan, tetapi orang yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Luk. 1411, ABB Jelaslah bahawa Yesus mahu pengikutnya bersikap rendah hati, iaitu tidak sombong, angkuh atau meninggikan diri. Mari kita lihat contoh Yesus agar kita dapat meniru sikap rendah hati yang diperlihatkannya. Kita juga akan lihat bagaimana sikap ini dapat membawa manfaat kepada kita dan orang lain. AKU TIDAK BERPALING DARIPADANYA’ 4. Sebelum Yesus turun ke bumi, bagaimanakah dia memperlihatkan sikap rendah hati? 4 Yesus juga memperlihatkan kerendahan hati di syurga. Di sana, dia telah meluangkan banyak masa bersama Bapanya. Yesaya menggambarkan hubungan akrab yang dinikmati antara Yesus dengan Bapanya, Raja Yehuwa telah mengajar aku tentang apa yang harus kukatakan, supaya aku dapat menguatkan orang yang letih lesu. Tiap-tiap pagi Dia membangkitkan keinginanku untuk mendengar ajaran-Nya bagiku. Yehuwa telah memberi aku pengertian, aku tidak memberontak atau berpaling daripada-Nya.’ Yes. 504, 5, ABB Yesus bersikap rendah hati dan memberikan sepenuh perhatian semasa diajar oleh Bapanya. Dia rela dan suka belajar daripada Tuhan. Yesus tentu nampak kerendahan hati dan belas kasihan yang diperlihatkan oleh Yehuwa kepada umat manusia yang berdosa. 5. Dalam peranannya sebagai ketua malaikat, bagaimanakah Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan? 5 Malangnya, bukan semua makhluk di syurga memperlihatkan sikap rendah hati seperti Yesus. Malaikat yang kemudiannya menjadi Syaitan Si Iblis enggan belajar daripada Yehuwa. Sebaliknya dia mementingkan diri, bersikap sombong lalu memberontak menentang Yehuwa. Yesus tidak pernah merungut tentang kedudukannya di syurga atau terfikir untuk menyalahgunakan kuasanya. Dalam peranannya sebagai Mikhael, iaitu ketua malaikat, Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan. Semasa berlakunya perbalahan dengan Iblis mengenai jenazah Musa, Mikhael tidak melampaui batas kuasanya. Dia tahu bahawa Yehuwa, iaitu Hakim Agung seluruh alam semesta akan menangani hal itu mengikut cara dan jadual-Nya.​—Baca Yudas 9. 6. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa menerima tugasan untuk menjadi Mesias? 6 Semasa di syurga, Yesus tentu telah mempelajari nubuat-nubuat tentang kehidupannya di bumi. Maka dia tahu bahawa dia akan menderita semasa di bumi dan kemudiannya dibunuh. Namun, Yesus menerima tugasan untuk menjadi Mesias dengan tangan terbuka. Mengapa? Paulus menonjolkan kerendahan hati Yesus semasa menulis, Dia tidak menganggap dia harus berusaha menjadi sama dengan Tuhan. Sebaliknya, dia rela melepaskan segala-galanya, lalu menjadi seperti seorang hamba. Dia datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia.’​—Flp. 26, 7, nota kaki, ABB. “DIA MERENDAHKAN DIRI” SEMASA DI BUMI Bagaimanakah kerendahan hati Yesus bermanfaat bagi kita? 7, 8. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa dia kecil dan semasa menginjil? 7 Semasa Yesus “datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia,” tulis Paulus, dia merendahkan diri dan hidup dengan taat kepada Tuhan sehingga mati.’ Ya, dia telah mati pada tiang seksaan. Flp. 28 Dari kecil lagi, Yesus bersikap rendah hati. Walaupun ibu bapanya, Yusuf dan Maria tidak sempurna, Yesus rendah hati dan “taat kepada mereka.” Luk. 251 Sememangnya, Yesus menetapkan teladan yang baik bagi kaum muda. Tuhan tentu akan memberkati orang muda yang rela mentaati ibu bapa mereka! 8 Yesus bersikap rendah hati dan mengutamakan kehendak Yehuwa, bukannya kehendak sendiri. Yoh. 434 Semasa menginjil, Yesus Kristus menggunakan nama peribadi Tuhan dan membantu orang yang berhati jujur untuk mendapat pengetahuan yang tepat tentang sifat-sifat Yehuwa serta tujuan-Nya. Yesus selalu hidup selaras dengan ajarannya. Misalnya, dalam Doa Bapa Kami, perkara pertama yang disentuh oleh Yesus ialah “Bapa kami yang di syurga, semoga nama-Mu disucikan.” Mat. 69, NW Yesus mengutamakan penyucian nama Yehuwa dan dia mengarahkan pengikutnya untuk berbuat demikian juga. Pada akhir hayatnya di bumi, Yesus dapat berkata dengan penuh yakin bahawa dia telah memuliakan nama Tuhan. Yoh. 1726 Selain itu, Yesus sering berkata bahawa dia tidak dapat melakukan apa-apa tanpa bantuan Yehuwa.​—Yoh. 519. 9. Apakah yang dinubuatkan oleh Zakharia tentang Mesias, dan bagaimanakah nubuat ini digenapi oleh Yesus? 9 Mengenai Mesias, Zakharia bernubuat, “Bersukacitalah, hai penduduk Sion! Bersoraklah, hai penduduk Yerusalem! Lihatlah, raja kamu datang! Dia datang dengan kemegahan dan kemenangan, tetapi dengan kerendahan hati, dia datang dengan menunggang keldai, dengan mengenderai anak keldai yang muda.” Za. 99, ABB Nubuat ini digenapi semasa Yesus memasuki Yerusalem sebelum Paska pada tahun 33 M. Banyak orang membentangkan jubah di atas jalan, sementara yang lain meletakkan ranting-ranting pokok di jalan. Keadaan di seluruh kota itu sangat riuh-rendah. Biarpun Yesus disambut sebagai Raja, dia tetap bersikap rendah hati.​—Mat. 214-11. 10. Apakah yang dibuktikan oleh Yesus yang taat kepada Tuhan sehingga mati? 10 Yesus Kristus tetap rendah hati dan taat kepada Tuhan sehingga dibunuh pada tiang seksaan. Teladan Yesus membuktikan bahawa manusia dapat tetap setia kepada Yehuwa meskipun menghadapi cubaan dan dugaan yang sangat teruk. Yesus juga telah menyangkal dakwaan Syaitan bahawa manusia hanya menyembah Tuhan untuk kepentingan sendiri. Ayb. 19-11; 24 Selain itu, integriti Kristus membuktikan kewajaran dan keadilbenaran Yehuwa sebagai Pemerintah Alam Semesta Yang Berdaulat. Yehuwa tentu berasa gembira semasa melihat kesetiaan Anak-Nya yang rendah hati.​—Baca Amsal 2711. 11. Apakah manfaat yang dibawa oleh korban tebusan Yesus? 11 Yesus telah membayar harga tebusan untuk umat manusia melalui kematiannya. Mat. 2028 Maka, Yehuwa dapat mengampunkan dosa kita mengikut tuntutan-Nya yang adil benar dan kita diberikan peluang untuk hidup selama-lamanya. Paulus menulis, Semua orang dibebaskan daripada kesalahan dan diberikan hidup, kerana perbuatan satu orang yang melakukan kehendak Tuhan.’ Rm. 518 Kematian Yesus membuka jalan supaya kaum terurap dapat hidup selama-lamanya di syurga dan “domba-domba lain” dapat hidup selama-lamanya di bumi.​—Yoh. 1016; Rm. 816, 17. AKU “RENDAH HATI” 12. Bagaimanakah Yesus bersikap rendah hati dan lemah lembut terhadap manusia yang tidak sempurna? 12 Yesus menjemput “semua yang lelah kerana memikul beban yang berat” untuk datang kepadanya. Dia berkata, Ikutlah perintahku dan terimalah ajaranku, kerana aku ini lemah lembut dan rendah hati; kamu akan mendapat kesejahteraan.’ Mat. 1128, 29, ABB Sikap rendah hati dan lemah lembut menggerakkan Yesus untuk melayan manusia yang tidak sempurna dengan baik dan adil. Dia tidak menuntut sesuatu yang di luar kemampuan pengikutnya. Dia memuji dan menggalakkan mereka, dan tidak bersikap kasar atau menindas. Dia tidak menyebabkan mereka berasa tidak cekap atau tidak berguna. Yesus meyakinkan pengikutnya bahawa jika mereka menghampirinya dan menerapkan ajarannya, mereka akan mendapat kesejahteraan kerana perintahnya mudah diturut dan bebannya mudah dipikul. Orang daripada pelbagai lapisan masyarakat berasa sangat selesa dengan Yesus.​—Mat. 1130. Teladani belas kasihan Yesus 13. Bagaimanakah Yesus berbelas kasihan terhadap orang yang ditindas? 13 Yesus berbelas kasihan terhadap orang biasa di Israel kerana mereka dipandang rendah dan ditindas. Dia mengasihi dan memberikan perhatian kepada mereka. Misalnya dekat Yerikho, dua orang buta, seorang bernama Bartimeus dan seorang lagi tidak dinamakan, berseru-seru meminta bantuan Yesus. Tetapi orang ramai memarahi mereka dan menyuruh mereka diam. Di bawah keadaan sebegini, memang senang untuk mengabaikan seruan mereka. Tetapi Yesus tidak berbuat begitu. Dia mengasihani mereka lalu menyembuhkan mereka. Ya, Yesus meniru Bapa Yehuwa dengan memperlihatkan kerendahan hati dan berbelas kasihan terhadap orang berdosa.​—Mat. 2029-34; Mrk. 1046-52. “SESIAPA YANG MERENDAHKAN DIRI AKAN DITINGGIKAN” 14. Apakah manfaat yang dibawa oleh kerendahan hati Yesus? 14 Kerendahan hati Yesus Kristus menghasilkan sukacita dan manfaat yang besar. Yehuwa gembira kerana Anak kesayangan-Nya melakukan kehendak-Nya dengan rendah hati. Para rasul dan pengikut Yesus juga mendapat manfaat daripada sikap lemah lembut dan rendah hati Yesus. Teladan, ajaran, dan kata-kata pujian Yesus menggerakkan mereka untuk membuat kemajuan rohani. Orang biasa mendapat manfaat kerana Yesus telah membantu, mengajar, dan menggalakkan mereka. Sememangnya, korban Yesus membawa manfaat yang kekal kepada umat manusia yang taat. 15. Apakah manfaat yang diraih oleh Yesus kerana dia rendah hati? 15 Bagaimana pula dengan Yesus? Adakah kerendahan hatinya membawa manfaat bagi dirinya? Ya, Yesus memberitahu muridnya, “Sesiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Mat. 2312 Kata-katanya terbukti benar. Paulus menjelaskan, Tuhan meninggikan [Yesus] setinggi-tingginya, dan mengurniai dia kedudukan yang lebih tinggi daripada semua kedudukan yang lain. Oleh itu, untuk menghormati Yesus, semua makhluk di syurga, dan di bumi akan mengaku bahawa Yesus Kristus ialah Tuan; dengan demikian Tuhan Bapa dimuliakan.’ Oleh sebab Yesus rendah hati dan setia semasa di bumi, Tuhan Yehuwa meninggikan Anak-Nya dan mengurniainya kekuasaan atas semua makhluk di syurga dan di bumi.​—Flp. 29-11. YESUS AKAN MENUNGGANG DEMI KEBENARAN DAN KERENDAHAN HATI’ 16. Bagaimanakah Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati? 16 Selepas naik ke syurga, Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati. Pemazmur menubuatkan bagaimana Yesus akan bertindak terhadap musuhnya, “Dalam kemuliaanmu majulah menuju kejayaan, menungganglah demi kebenaran, kerendahan hati, dan keadilbenaran.” Mzm. 454, NW Semasa Armagedon, Yesus yang rendah hati akan menegakkan kebenaran dan keadilan. Apakah yang akan berlaku pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, iaitu selepas Raja Kerajaan Mesias “menaklukkan semua pemerintah, penguasa dan pemimpin”? Adakah Yesus akan terus memperlihatkan kerendahan hati? Ya, kerana dia akan menyerahkan Kerajaan Tuhan kepada Bapanya.​—Baca 1 Korintus 1524-28. 17, 18. a Mengapakah penting bagi kita untuk meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana seterusnya? 17 Bagaimana pula dengan kita? Adakah kita meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? Adakah kita akan diselamatkan semasa Armagedon? Raja Yesus Kristus yang rendah hati hanya akan menyelamatkan mereka yang rendah hati dan adil benar. Oleh itu, kita mesti memupuk kerendahan hati agar diselamatkan. Lagipun, kita mendapat banyak manfaat dengan memperlihatkan kerendahan hati seperti Yesus Kristus. 18 Apakah yang dapat membantu kita untuk meniru Yesus dalam memperlihatkan kerendahan hati? Bagaimanakah kita dapat tetap rendah hati walaupun menghadapi cabaran? Soalan-soalan ini akan dibincangkan dalam rencana yang seterusnya.
19c, d). Sungguh sangat menyedihkan bila hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan namun mereka sendiri tidak melihat perbuatan Tuhan. Awal penolakan terhadap Tuhan. Buta dan tuli rohani merupakan awal penolakan terhadap Tuhan. Akibatnya sangat fatal. Hukuman yang dialami Israel merupakan tindakan Tuhan agar mereka mau menyadari kesalahannya. 26 Maret 2017 “… Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta…” Matius 2514-30 Tuhan Yesus mengajar bagaimana hidup yang menyenangkan hati Tuhan dalam mempersiapkan diri menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali. “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.” Mat 2514. Melalui ayat ini Tuhan mengajar apa yang terjadi pada kita pada akhirnya ibarat Tuhan memberi kepercayaan itu kepada kita dan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan kepercayaan tsb. Hamba yang Mau Bekerja Hamba yang dipercayakan 5 talenta dan 2 talenta bekerja keras untuk melipatgandakan apa yang dipercayakan padanya seperti orang yang diberi modal dan mau bekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sepadan dengan modal yang dipercayakan kepadanya. Hamba-hamba ini tidak mau berdiam diri tetapi menganggap talenta yang dipercayakan kepadanya merupakan peluang untuk mendatangkan keuntungan buat tuannya. Mereka akhirnya menghasilkan keuntungan 100 persen dari modal awalnya. Hamba yang Tidak Mau Bekerja Hamba yang menerima satu talenta berpendapat bahwa tuannya adalah orang yang jahat dan hanya mau mengambil keuntungan dari hamba-hambanya saja. Dia tidak mau bekerja untuk keuntungan tuannya, hingga akhirnya dia mengembalikan apa yang menjadi milik tuannya, sebanyak 1 talenta. Tidak lebih dan tidak kurang! Seseorang akan bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Orang yang baik akan berpikir baik dan bertindak baik, sementara orang jahat akan berpikir jahat dan akhirnya bertindak jahat. Hamba yang ketiga memutuskan untuk tidak mengusahakan/ melipatgandakan talenta tuannya. Dia pergi dan menyembunyikan talenta itu. Apa yang dilakukan oleh hamba itu sementara mereka menunggu tuannya datang? Dia hanya melihat teman-temannya bekerja keras. Dia juga mungkin dinasehati oleh mereka bahwa dia seharusnya bekerja. Namun dia tetap tidak mau mengusahakan talenta tuannya. Dia tetap sibuk dengan aktivitas sehari-hari yang tidak menghasilkan keuntungan bagi tuannya. Kedatangan Sang Tuan Akhirnya sang tuan itu kembali dari perjalanannya. Yesus ingin menekankan mengenai apa yang dilakukan hamba-hamba yang merupakan gambaran orang percaya pada umumnya, yang telah dipercayakan sejumlah talenta. Pilihan ada pada kita dalam bertanggung jawab pada apa yang Tuhan percayakan pada kita, agar kita bisa melipatgandakan dan menghasilkan sesuatu bagi Dia. Mat 2519 Ketika Tuhan datang untuk kali yang kedua, kita semua harus memberikan pertanggungjawaban atas semua yang telah diberikan kepada kita. Sebagai orang yang dipercayakan untuk melipatgandakan talenta, kita harus mengupayakan kepercayaan itu. Orang yang memiliki 5 dan 2 talenta mereka malahan ditambahkan tanggung jawab dan berkat yang mereka terima pun bertambah, tetapi hamba yang dipercayakan 1 talenta, talentanya diambil dan diberikan kepada yang telah melipatgandakan talenta. Ingatlah bahwa apa pun yang kita lakukan dalam hal kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita, suatu saat Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya. Menyelaraskan dengan Kenyataan Hidup Selagi masih hidup di dunia ini, kita akan dihadapkan kepada realita yaitu beragam keadaan yang penuh dengan masalah, konflik, kekacauan, iri hati, dusta, persaingan, kebencian, kemarahan, kecemaran, kejahatan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan ujian iman; itu adalah perlombaan yang wajib kita ikuti sebagai orang percaya. Ujian iman tersebut dapat berupa persoalan yang terjadi dari luar dan dari dalam diri kita. Dari luar yaitu masalah dan tantangan yang tidak dapat kita hindari, dan dari dalam diri kita maksudnya sifat kelemahan, kecenderungan dan keinginan-keinginan kedagingan kita untuk melakukan perbuatan dosa. Tetapi sebagai orang percaya reaksi kita tidaklah di intimidasi, tunduk dan dibatasi oleh realita tersebut. Mengapa? Karena firman Tuhan memberikan pengertian yang menimbulkan sukacita disertai keyakinan bahwa segala keadaan yang diijinkan Tuhan bertujuan untuk mendewasakan iman kita; melalui hal tersebut Tuhan mau mengajarkan dan mengukir di dalam loh hati & batin kita tentang kebenaran yang bersifat kekal, menguduskan kita, menjadikan kita sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Roh kita semakin diperkuat, jiwa kita bersuka dalam Tuhan dan akan dipuaskan, hidup kita menghasilkan buah yang matang di dalam ketekunan. Agar itu semua dapat kita alami, pelajari beberapa hal mendasar berikut ini yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 1. Memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran. Seruan yang pertama dituliskan dalam Yesaya 55 untuk turut serta dalam keselamatan yang dari Tuhan adalah ajakan hanya ditujukan kepada orang yang haus – dalam hal ini haus akan kebenaran. Tuhan Yesus sendiri mengatakan berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Karena hanya orang yang haus akan kebenaran yang akan terus mencari dan menganggap kebenaran itu adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga dia akan rela bayar harga untuk menjadi bagian dari kebenaran itu sendiri. 2. Mengenali kelemahan dan kecenderungan di dalam dirinya dan berdiri dalam kekuatan kuasa-Nya. Setelah kita lahir baru, roh kita sudah selamat tetapi jiwa kita sedang diselamatkan karena kita masih hidup di dalam dunia ini. Alkitab mengatakan bahwa barang siapa yang telah mati, dia telah berhenti berbuat dosa. Jadi selama kita masih hidup di dunia ini, maka kecenderungan untuk berbuat dosa kedagingan itu masih ada. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita; Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita 1 Yohanes 1 8 & 10. Tidak usah takut, menjadi lemah, tawar hati, putus asa dan menyerah dalam kelemahan kita tetapi percayalah akan kekuatan dan kehebatan kasih-Nya yang sanggup memulihkan keadaan kita juga memberikan kita otoritas dan kuasa serta kemampuan melawan kedagingan dan dusta iblis. Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu 1 Yohanes 319-20. 3. Pengenalan seseorang akan Pribadi Tuhan Allah, mengenali identitas baru nya di dalam Kristus Yesus, memahami arti dan peran Tuhan bagi kehidupannya. Tuhan Allah, Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, Allah Yang Maha Kuasa, dalam hubungannya dengan manusia sebagai Lord God covenant, Bapa yang penuh kasih. Renungkanlah sifat pribadi-Nya berikut ini bagi kita Tuhan menyediakan segala yang kita perlukan – termasuk memberikan kita desires hasrat, keinginan untuk taat melakukan kehendak-Nya Jehovah Jireh; menyembuhkan Jehovah Rapha; panji kemenangan Jehovah Nissi; menguduskan Jehovah Mekoddishkem; sumber damai sejahtera Jehovah Shalom; pemegang kuasa otoritas tertinggi dan semua musuh tunduk kepadaNya Jehovah Sabaoth; Gembala yang baik Jehovah Raah; yang membenarkan kita Jehovah Tsidkenu; maha hadir divine presence dan tidak akan pernah meninggalkan kita Jehovah Shammah. Kita telah diangkat sebagai anak yang dikasihi Bapa karena kita telah dibeli oleh Darah Anak-Nya sendiri yaitu Yesus Kristus, Juruselamat kita dan telah menerima Roh yang menjadikan kita anak Allah dan memiliki hak sebagai ahli waris Kerajaan Surga serta berhak menerima janji-janji Allah. Hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Kita tidak lagi hidup diperhamba oleh roh perbudakan, tidak lagi hidup dalam ketakutan, jiwa kita tenang, damai dan dipuaskan di dalam Tuhan. Segala penyakit dan kelemahan kita telah ditanggung dan segala kutuk telah dipatahkan Kristus di atas kayu salib. Dalam kelemahan kita justru kuat kuasa Tuhan turun menaungi dan menjadi sempurna atas kita, kasih karunia-Nya cukup sesuai kebutuhan kita sufficient, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dia membimbing dan membawa kita pada seluruh jalan kebenaran, melindungi hati dan kehidupan kita daripada segala tipu muslihat iblis dan dari segala hal yang jahat. Walaupun kita berjalan dalam lembah kekelaman kita tidak perlu takut karena Dia setia selalu beserta kita dan turut merasakan apa yang kita rasakan. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Tuhan yang memegang tangan kita, yang menjamin kita dan memberikan kemenangan dan bukan kita yang berusaha sendiri. Seperti Bapa sayang kepada anaknya, Dia mendidik dan mendisiplinkan kita untuk tujuan kebaikan. Jika kita berdosa dan kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil, akan mengampuni segala dosa dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Tuhan yang memberkati dan mengangkat hidup kita melebihi dari yang kita harapkan. Hidup kita hanya akan diikuti oleh kebaikan dan kemurahan. 4. Memiliki kerendahan hati dan kelemah lembutan. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan Matius 1129-30. Mengapa banyak anak Tuhan yang sudah tahu firman tetapi belum atau tidak mau menjadi pelaku firman? Karena firman tersebut baru sebatas informasi dan pengetahuan pikiran saja. Salah satu yang membatasi firman tersebut menjadi pengetahuan secara hati adalah kecongkakan kita. Yang menahan kita untuk menjadi pelaku firman terkadang adalah kesombongan kita. Ternyata untuk mendapat ketenangan dalam jiwa walaupun berada di dalam lembah kekelaman adalah sifat rendah hati dan lemah lembut. Kuk ini akan terasa ringan bagi orang yang memilih untuk merendahkan hati dan lemah lembut. Salah satu sifat Tuhan yaitu Jehova Jireh – Tuhan menyediakan semua yang kita perlu termasuk juga memberikan kita hati yang baru, yang rela dan berkeinginan untuk taat dalam melakukan kehendak Tuhan. Dengan kata lain dalam hadirat-Nya hati yang keras akan dilembutkan. Lepaskan segala beban, kedagingan dan dosa yang begitu merintangi dan kenakanlah kuk Tuhan yaitu kebenaran. Karena Dia sendiri lah yang akan memampukan kita memikul kuk kebenaran itu, Dia sendirilah yang mengerjakan kebenaran itu di dalam kita menurut kerelaan kehendak-Nya. Keadaan dunia dan manusia di akhir jaman akan semakin buruk, karena dunia sedang lenyap dengan segala keinginannya. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan mampu melewati semua apalagi hidup berkemenangan. Berlindunglah dalam kekuatan kuasa Tuhan yang menjamin semua kegenapan janji firman-Nya bagi kita. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenagan-Nya 2 Korintus 214a, Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia iman kita 1 Yohanes 54. Sebagai bukti iman, kita mau berusaha untuk menang atas setiap pencobaan dan bekerja untuk melipatgandakan apa yang Tuhan percayakan. Hamba yang jahat dan malas dihukum bukan hanya karena tidak menghasilkan apa-apa tetapi alasan dia tidak mau berusaha adalah karena dia tidak beriman. Dan orang yang tidak beriman mendatangkan hukuman atas dirinya. Selamat bekerja melipatgandakan apa yang Tuhan telah percayakan sebagai bukti iman kita. Amin! Other posts in Weekly Message [postlist id=1742]

Sayaada menerima panggilan dari utara tanahair. Menurut beliau, ada pertemuan diantara - YB Menteri Pertanian bersama NGO Haiwan Pulau Pinang, Pemilik Klinik Haiwan, Pemilik Pet Shope, Pemilik Syarikat Berkaitan Haiwan dan Aktivis Haiwan Pulau Pinang berhubung Anjing Liar dan Isu Rabies. Tarikh Pertemuan - 6 Oct 2015.

JawabanTindakan yang menyedihkan hati Tuhan pada orang orang yang lebih orang yang lebih orang lainTindakan yang Menyenangkan Hati Tuhan pada orang orang dengan sejatinya tuhan senang ketika umat nya meminta kepada-Nya pda orang yg lebih orang permintaan orang tua kecuali permintaan yang buruk
JikaMusa mengandalkan segala kekuatan, jabatan, dan tidak mengandalkan Tuhan, maka ini adalah dosa. Inilah awal satu pertobatan yang benar. Dia menunjukkan satu keberanian yang suci, menunjukkan satu kejujuran yang suci bahwa dia adalah orang Ibrani. Dia tidak mau lagi mengandalkan kekuatan manusia, dia mau mengandalkan kekuatan Tuhan.
Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita. Mazmur 147 TB Nats hari ini berkaitan dengan moment natal yang akan berlangsung dalam 23 hari ke depan dikarenakan ada tertulis “Ya datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel.” Ya datanglah kiranya dari Sion menjelaskan bahwa Natal adalah waktu dimana Mesias turun ke dunia menyelamatkan umatNya dari perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang-orang bebal sebagai wujud pemulihan hati dari perasaan takut dan gelisah. Untuk hari ini dan sampai selamanya, Dia akan terus memulihkan hati dari perasaan takut dan gelisah. Oleh sebab itu, apapun masalah yang kita hadapi saat ini sehingga membuat hidup jadi menderita karena perasaan takut dan gelisah yang begitu berkecamuk dalam hati; melalui artikel hari ini kita diingatkan untuk terus mendekat padaNya sebab Dia akan melakukan berbagai macam cara untuk menanamkan perasaan sukacita sebagai wujud dari pemulihan hati. Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud! Sumber Tindakanyang menyedihkan hati Tuhan : 2.durhaka pada ortu. 3.mencuri. 4.mengganggu orang lain. 5.membully orang yang lebih rendah. 6.membentak orang yang lebih tua. 7.berbohong . 8.menipu. 9.menculik. 10.menyakiti orang lain. Tindakan yang Menyenangkan Hati Tuhan : 2.berbakti pada ortu. 3.bersedekah. 4.membantu orang lain. 5.menolong orang lain. 6.beribadah dengan konsisten Selama beberapa tahun terakhir percaya kepada Tuhan, aku terus berdoa dan membaca Alkitab setiap hari, dan selalu pergi bekerja untuk Tuhan, tetapi aku merasa bahwa masih terasing dari Tuhan. Bahkan kadang-kadang ketika aku berdoa atau membaca Alkitab, pikiranku akan melayang ke hal-hal lain, diganggu oleh beberapa hal sepele dalam kehidupanku sehari-hari, dan kemudian aku tidak mampu menenangkan hatiku di hadapan Tuhan sama sekali. Jadi setelah beberapa tahun, aku tidak memiliki banyak pemahaman tentang firman Tuhan, aku juga tidak memiliki banyak pertumbuhan dalam kehidupan rohaniku. Baru-baru ini, aku membaca beberapa buku. Dan baru kemudian aku mengerti bahwa jika kita ingin mencapai efek dalam renungan rohani kita, pelajaran paling mendasar yang harus dimasuki adalah menenangkan hati kita di hadapan Tuhan. Hanya dengan melakukan itu kita dapat menerima jamahan, pencerahan, dan penerangan Roh Kudus, dan kemudian membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan memasuki jalur yang benar dalam kehidupan rohani kita. Lambat laun, kehidupan rohani kita akan semakin maju. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk berlatih menenangkan hati kita di hadapan Tuhan? Aku telah menemukan beberapa cara penerapan dari sebuah buku. Sekarang, aku ingin membagikannya dengan Anda. Navigasi cepat Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Sebagai orang Kristen, kita berdoa kepada Tuhan setiap hari, tetapi sebagian besar doa kita mengikuti prosedur berikut Kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan atau menggunakan hati yang tak terbagi dan jujur ​​untuk berbicara kepada-Nya dari hati kita, atau membawa masalah apa pun yang tidak kita pahami atau kesulitan apa pun yang kita miliki di hadapan Tuhan, untuk meminta pencerahan dan penerangan-Nya, dan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih banyak dan baru tentang firman-Nya. Sebaliknya, kita selalu berlutut di sana hanya untuk menggumamkan apa yang tidak kita maksudkan, mengucapkan kata-kata yang biasa atau berulang-ulang. Kadang-kadang ketika kita terburu-buru untuk pergi bekerja atau keluar untuk melakukan sesuatu, untuk menyelesaikan doa kita sesegera mungkin, kita hanya mengucapkan beberapa kata dengan setengah hati; bahkan terkadang ketika kita berlutut dalam doa, hati kita memikirkan hal lain, dan sebagainya. Semua perilaku ini menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk memiliki persekutuan yang benar dengan Tuhan, tetapi mengulur waktu dan menipu Tuhan. Ketika kita berdoa dengan cara ini, bukan saja kita tidak dapat memperoleh jamahan atau pencerahan Roh Kudus, tetapi kita akan membuat Tuhan merasa jijik dan benci. Tuhan Yesus berfirman "Tetapi waktunya akan tiba, sekaranglah waktunya, ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu" Yohanes 423. Dari kata-kata ini kita dapat melihat bahwa, tuntutan Tuhan bagi kita adalah menyembah Tuhan dengan hati yang jujur ​​dan fokus. Jadi saat berdoa, kita harus memberi tahu Tuhan tentang keadaan dan kesulitan kita yang sebenarnya. Tidak peduli apa yang ada dalam pikiran kita, kita harus sepenuhnya membuka diri kepada Tuhan. Hanya dengan demikian Tuhan akan tertarik dengan doa-doa kita, dan kita akan lebih dijamah oleh Roh Kudus, dicerahkan dan diterangi dalam berbagai hal yang tidak kita pahami, dan kita secara bertahap memahami kehendak Tuhan. Misalnya, dalam menghadapi kesulitan, hati kita selalu disibukkan oleh masalah kekayaan atau kedagingan, sehingga kita tidak mampu menempatkan hati kita untuk bekerja atau berkorban bagi Tuhan. Pada saat ini, kita dapat mengatakan yang sebenarnya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku melihat bahwa tingkat pertumbuhanku terlalu kecil. Aku selalu hidup dalam ikatan kedagingan, selalu memikirkan dan merencanakan masa depanku, serta selalu tidak mampu melayani-Mu dengan sepenuh hati. Ketika aku melihat saudara dan saudari yang berkorban untuk-Mu dapat meninggalkan daging mereka, dan memperhatikan kehendak-Mu, aku merasa sangat malu. Aku juga ingin bangkit untuk memuaskan kehendak-Mu, berkorban dan bekerja untuk-Mu, tetapi imanku terlalu kecil, jadi aku tidak bisa mencapainya. Aku hanya ingin mempercayakan kesulitan ini ke tangan-Mu. Semoga Engkau memimpinku dan memberiku kepercayaan diri dan kekuatan ...." Jika kita selalu mengucapkan apa yang ada di hati kita dan berkomunikasi dengan Tuhan seperti ini, Tuhan akan melihat bahwa doa kita tulus daripada mengikuti prosedur. Kemudian Roh Kudus akan bekerja di dalam kita, menuntun kita untuk secara bertahap melepaskan diri dari keterikatan daging dan bangkit untuk mengabdikan diri kita kepada Tuhan. Juga, ketika kita ingin berdoa kepada Tuhan, kita harus menghindari semua hal, orang, dan perkara yang dapat mengganggu pikiran kita, dan menemukan lingkungan yang tenang. Sama seperti Tuhan Yesus berkata "Namun kamu, ketika berdoa, masuklah ke kamarmu, dan setelah menutup pintu, berdoalah kepada Bapamu secara rahasia; dan Bapamu yang melihat yang rahasia, akan memberi upah kepadamu secara terbuka" Matius 66. Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Meskipun kita sering membaca Alkitab pada waktu-waktu biasa, kita jarang mengeluarkan upaya untuk merenungkan firman Tuhan. Sebagian besar waktu kita hanya membaca firman Tuhan tanpa perenungan, menjalankan formalitas, dan merasa puas dengan pemahaman makna literal dari kebenaran. Meskipun terkadang kita menatap firman Tuhan dan membacanya, hati kita mengembara di dunia besar, dan akibatnya, setelah kita membacanya, kita tidak tahu apa arti firman Tuhan. Kadang-kadang kita juga merenungkan firman Tuhan untuk sementara waktu, tetapi jika kita tidak memiliki pencerahan sesudahnya, maka kita akan berhenti merenungkannya. Sebenarnya, kita sama sekali tidak menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk mencari tahu mengapa Tuhan mengucapkan firman ini, hasil apa yang Tuhan ingin capai dengannya, dan bagaimana menerapkan dan memasuki firman untuk memenuhi persyaratan Tuhan. Itulah sebabnya kita telah percaya kepada Tuhan dan membaca firman Tuhan selama bertahun-tahun, tetapi kita masih belum memiliki banyak pemahaman tentang kehendak Tuhan, kita juga belum menemukan cara untuk mempraktikkan banyak kebenaran yang harus kita praktikkan dan masuki. Jelas terlihat bahwa biasanya kita tidak cukup merenungkan firman Tuhan, jadi meskipun kita telah membaca banyak firman Tuhan, kita masih belum mampu memahami makna yang sebenarnya, dan kehidupan rohani kita masih belum bisa berkembang. Lalu, mengenai aspek kebenaran ini, apa yang harus kita lakukan untuk masuk ke dalamnya? Berikut adalah contoh. Tuhan Yesus berkata "Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Tuhan!" Matius 1924. Kemudian kita harus merenungkan Apa maksud Tuhan dengan mengatakan ini? Aspek mana dari kehendak dan watak Tuhan yang terungkap? Hasil apa yang ingin Tuhan capai dalam diri kita? Dengan merenungkan, kita melihat bahwa orang-orang yang mengejar uang tetapi tidak mengejar kebenaran tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Kita mungkin berpikir kembali ke Zaman Kasih Karunia. Beberapa tuan tanah juga ingin mengikuti Tuhan. Tetapi mereka tidak mau melepaskan kekayaan dan kondisi hidup mereka yang tinggi karena mereka serakah akan kenyamanan dan kesenangan daging, dan tidak tahan untuk hidup sederhana dan puas, meskipun mereka tahu bahwa mereka yang percaya kepada Tuhan akan memiliki kehidupan kekal dan kesempatan untuk masuk ke dalam kerajaan surga, dan dengan demikian mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh keselamatan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa hampir tidak mungkin bagi tuan tanah untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Melalui cerita ini, kehendak Tuhan adalah agar kita tidak mengejar uang tetapi mengejar kehidupan. Jika kita memperhatikan uang, dan ketika kita mendapatkan uang, kita kehilangan nyawa, lalu apa manfaatnya bagi kita? Saat kita merenungkan firman Tuhan seperti ini, kita akan memahami kehendak Tuhan dengan lebih baik, dan kemudian kita juga dapat bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan dengan lebih baik terlepas dari apa pun yang kita hadapi. Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Kita semua tahu bahwa renungan rohani hanya memakan sebagian kecil waktu dalam kehidupan kita sehari-hari; sebagian besar waktu kita bekerja atau berurusan dengan berbagai hal dalam hidup kita. Jadi jika kita ingin berlatih menenangkan hati di hadapan Tuhan, maka kita tidak bisa dibatasi hanya dengan berlatih membaca Alkitab dan berdoa. Kita juga harus berlatih mendekat kepada Tuhan, merenungkan kasih Tuhan dengan hati kita, dan berfokus pada mencari kebenaran dan kehendak Tuhan, dan bertindak sesuai dengan kebenaran setiap saat ketika menghadapi semua orang, peristiwa, dan hal-hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Tuhan katakan "Dalam kehidupan sehari-hari, engkau harus memahami kata-kata yang engkau ucapkan dan hal-hal yang engkau perbuat yang dapat mendatangkan ketidaknormalan dalam hubunganmu dengan Tuhan, kemudian perbaiki diri untuk berperilaku yang benar. Setiap saat, periksalah perkataanmu, tindakanmu, setiap gerak-gerikmu, serta pikiran dan gagasanmu. Pahamilah keadaanmu yang sebenarnya dan masuklah ke jalan pekerjaan Roh Kudus. Hanya dengan cara ini engkau bisa membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Dengan menimbang apakah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal atau belum, engkau akan dapat meralat niatmu, memahami natur esensi manusia, dan benar-benar memahami dirimu sendiri; dengan demikian, engkau akan dapat memasuki pengalaman nyata, benar-benar mengabaikan diri, dan mencapai keinginan untuk tunduk." Melalui firman Tuhan kita dapat melihat bahwa, hanya dengan selalu menenangkan hati kita di hadapan Tuhan dan mencari kehendak Tuhan dalam segala hal yang kita hadapi, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang keadaan, kekurangan, dan kelemahan kita yang sebenarnya, dan kita dapat memahami kehendak Tuhan dalam segala sesuatu yang kita hadapi untuk mempraktikkan kebenaran dan memuaskan Tuhan. Hanya melalui inilah kita dapat mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan, hidup di hadapan-Nya, menghindari terjerat dalam godaan dan tipu muslihat Iblis dan melakukan hal-hal yang memberontak dan menentang Tuhan. Sama seperti Ayub, dalam kehidupan sehari-harinya, dia berusaha untuk takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan dalam segala hal, karena dia takut akan menyinggung Tuhan dan membuat Tuhan merasa jijik dengan apa yang dia lakukan. Jadi ketika putra dan putrinya berpesta dan bersenang-senang, dia tidak hanya menjauhkan diri dari mereka, tetapi juga mengirim pelayannya untuk meminta anak-anaknya untuk menyucikan diri dan mempersembahkan korban bakaran. Bahkan ketika Ayub menghadapi godaan Iblis dan kehilangan segunung domba dan sapi, kekayaan yang tak terhitung banyaknya, serta putra-putrinya, meskipun hatinya sangat tertekan dan tidak mengerti kehendak Tuhan, dia masih bisa menenangkan hatinya di hadapan Tuhan, mencari kehendak Tuhan, dan tidak berbuat dosa dengan bibirnya atau mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati Tuhan, apalagi melawan Tuhan. Dan justru karena Ayub memiliki rasionalitas dan hati yang mencari kebenaran dan takut akan Tuhan, dia dapat tunduk pada lingkungan seperti itu dan berkata, "Yahweh yang memberi, Yahweh juga yang mengambil; terpujilah nama Yahweh" Ayub 121, dengan demikian memberikan kesaksian yang bergema yang indah dan membuat Iblis mundur dalam kehinaan. Pada akhirnya, Ayub diberkati dua kali lipat oleh Tuhan. Tidak hanya itu, ia mendapat kesempatan untuk melihat penampakan Tuhan Yahweh, dan mendapatkan berkat yang belum pernah diterima siapa pun sebelumnya. Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Setiap hari kita akan menghadapi berbagai hal. Jadi kita harus datang ke hadapan Tuhan untuk merenungkan semua hal yang telah kita lakukan dalam sehari Dalam hal apa kita mempraktekkan firman Tuhan dan tindakan kita yang sesuai dengan kebenaran; dan dalam hal apa mengikuti kehendak diri sendiri dan melawan kehendak Tuhan. Kita dapat mengingatnya dan berusaha sebaik mungkin untuk menuliskannya di buku catatan kita jika kondisi dan waktu memungkinkan. Kita dapat terus melakukan hal-hal yang kita lakukan yang sesuai dengan firman Tuhan; Adapun perbuatan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, kita harus menggunakan firman Tuhan untuk melihat masalah dan penyimpangan kita di dalamnya, dan mencari kebenaran untuk menyelesaikannya tepat waktu. Misalnya, kita percaya bahwa kita dapat memperlakukan saudara-saudari dengan tulus ketika bergaul dengan mereka pada waktu-waktu biasa. Tetapi pada malam hari ketika kita merenungkan diri sendiri, kita menemukan bahwa pada siang hari, kita tidak berbicara secara terbuka dan jujur ​​kepada orang lain untuk melindungi kepentingan diri sendiri. Kita melihat bahwa demi kepentingan pribadi, kita menipu dan berbohong kepada saudara-saudari, dan mengungkapkan watak rusak yang menipu dalam hal ini. Kita tahu bahwa Tuhan muak dengan orang-orang yang suka menipu; Dia menyukai orang-orang yang jujur, polos dan terbuka. Jadi kita harus secara aktif membuka diri kepada saudara-saudari, mengaku telah berbohong dan menipu mereka, meminta mereka untuk memaafkan kita, dan memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Dengan cara ini, secara tidak sadar, kita akan memiliki jalan masuk ke dalam kebenaran menjadi orang yang jujur. Jika kita tidak merenungkan diri sendiri dengan datang ke hadapan Tuhan, kita tidak akan mengindahkan ekspresi kerusakan kita sehari-hari, berpikir bahwa itu semua adalah masalah sepele, dan kemudian kita tidak dapat mencapai efek meningkatkan kehidupan rohani kita. Maka hanya dengan memusatkan perhatian pada ketenangan hati di hadapan Tuhan, dengan selalu merenungkan diri sendiri dan merenungkan masalah-masalah itu dalam diri kita, kehidupan rohani kita akan semakin berkembang, hubungan kita dengan Tuhan menjadi semakin dekat, dan secara bertahap kita akan mampu menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Keempat aspek di atas merupakan arah dan jalan penerapan untuk ketenangan hati kita di hadapan Tuhan. Sangat berharap bahwa kita semua dapat mengambil manfaat darinya.
Hidupyang dipenuhi dengan prasangka buruk terhadap orang lain adalah hidup yang menyedihkan. Mengapa? Karena mata hati kita sendirilah yang pada akhirnya senantiasa tertuju kepada kebencian dan permusuhan. Percaya tidak percaya, ketika hati dan hidup kita terbiasa dekat dengan rasa benci, maka penyakit akan muncul satu persatu.
Yakinlahisteri anda pasangan terbaik yang Tuhan tentukan bagi anda. Ketentuan Tuhan adalah yang terbaik. 3. Suami mithali menjadi kebanggaan isteri. Pastikan anda membentuk sifat positif dan istimewa. Cuba tanya diri apakah sifat atau amalan yang boleh dibanggakan oleh isteri anda. 4. Pastikan anda ada masa berbual dengan isteri setiap hari.
Perasaantak nyaman ini sering memunculkan perasaan sedih yang mendalam. Berikut beberapa kata-kata sedih yang menggambarkan situasi kesepian. 1. "Bagiku, tidur bukanlah sekadar melepas lelah, melainkan sebuah pelarian ." 2. "Tak apa, aku sudah biasa memulai dengan kesendirian." 3. "Aku tidak tahu apakah tempatku benar-benar di sini.
Apabiladi Injil Lukas menyaksikan tindakan Tuhan Yesus yang "membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci" (Luk. 24:45), maka rasul Paulus mendoakan jemaat Tuhan demikian dengan gagasan yang hampir serupa, yaitu: "supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Dansudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: 'Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkanNya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.'"—Ibr. 12:4-6. 3

kepadaTuhan kita dan kesatuan dengan-Nya, perluaslah dan kuatkanlah, dalam hati kami dan keluarga kami, kemenangan cinta kasih dan kemenangan Hati Kudus Yesus. Amin. Litani Hati Kudus Yesus Tuhan kasihanilah kami Tuhan kasihanilah kami Kristus kasihanilah kami Kristus kasihanilah kami Tuhan kasihanilah kami; Kristus dengarkanlah kami

Alkitabmenempatkan iri hati sebagai "perbuatan daging." "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Harihari ini saat saya berdoa sungguh-sungguh untuk jemaat ditempat ini untuk ditingkatkan kerohaniannya, dalam doa saya banyak anak-anak Tuhan yang menyedihkan dan menyakitkan hati Tuhan, Tuhan paling sakit dengan orang yang bebal, bebal itu adalah saat sudah dikasih tau jangan ke jalan itu, jangan memilih itu, tapi tidak mau mendengarkan
KitabHakim-hakim meriwayatkan sejarah bangsa Israel yang cukup menyedihkan karena menggambarkan kegagalan mereka dalam mengikut Tuhan. berusahalah untuk melakukan tindakan preventif atas segala kemungkinan pemberontakan dan pembangkangan kepada perintah dan ajaran-Nya. Jangan sakiti hati Tuhan, sebab penderitaan yang diakibatkan

11.Hindari Perilaku Narsisme yang Selalu Menonjolkan Diri Sendiri 2 2.Gak Usah Kepo, Urus Aja Masalah "MU" Sendiri 3 3.Hindari Rasa Ingin Tahu Berlebihan 4 4.Tak Perlu Ikut Campur Urusan Orang 5 5.Hadapi Pertentangan dengan Hati yang Gembira 6 6.Gak Usah Fokus pada Kesalahan Orang Lain 7 7.Menerima Caci Maki dan Hinaan dengan Hati Terbuka

26 Firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau". Karenaitu, mulai sekarang, persembahkanlah persepuluhan Anda dengan sikap hati yang benar dan menyukakan hati-Nya, maka Anda akan melihat iblis tidak bisa lagi masuk dan mencuri setiap berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi Anda. Dan bersiaplah, berkat-Nya akan mengalir deras dalam hidup Anda. RENUNGAN q8GJM.